5.17.2010

VALIDASI ISBN 10 DAN 13 ANGKA

ABSTRAK

International Standard Book Number, atau ISBN (arti harfiah Bahasa Indonesia: Angka Buku
Standar Internasional), adalah pengindentikasi unik untuk buku-buku yang digunakan secara komersial.
Sistem ISBN diciptakan di Britania raya pada tahun 1966 oleh seorang pedagang buku dan alat-alat tulis
W.H Smith dan mulanya disebut Standard Book Numbering atau SBN (digunakan hingga tahun 1974).
Sistem ini diadopsi sebagai standar internasional ISO 2108 tahun 1970. Pengidentikasi serupa, International
Standard Serial Number (ISSN), digunakan untuk publikasi periodik seperti majalah.
Prefiks ISBN untuk negara Indonesia adalah 979.
Tujuan dari ISO 2108 ini adalah untuk membantu mengkhususkan ISBN sebagai sistem
pengidentifikasian unik standar internasional untuk setiap produk atau terbitan edisi dari penerbit buku
tertentu. Hal ini lebih mengspesifikasikan penyusunan ISBN, peraturan untuk mengkodekan dan
menggunakan kode tersebut.
Saat ini, ISBN terdiri dari 13 angka, dimana peraturan ini berlaku sejak tanggal 1 januari 2007,
sedangkan pada awalnya ISBN hanya terdiri dari 10 angka (untuk buku yang terbit sebelum tanggal 1
januari 2007).
Kata Kunci Dan Singkatan
ISO, ISBN, ISSN . Check Digit ,validasi,aritmetika modular, barcode.

ISBN
Angka Buku Standar Internasional atau
ISBN merupakan angka-angka yang
mendeskripsikan suatu identitas buku. terdiri dari
4 atau 5 bagian utama. Bagian-bagian tersebut
yaitu:
1. Untuk ISBN 13 angka, 3 angka pertama
merupakan kode negara.
2. 2 angka setelahnya meruakan kode
bahasa negara buku tersebut.
3. 4 angka selanjutnya menyatakan kode
penerbit.
4. 3 angka selanjutnya menyatakan kode
judul buku yang diberikan penerbit.
5. check-digit merupakan angka terakhir
dari ISBN sebagai validator.
kadang-kadang panjang dari tiap bagian angka ISBN
ini dapat berubah tergantung dari kesepakatan
pengatur ISBN lokal dan penerbit buku.

EAN Barcode
Selain ISBN, masih banyak lagi pengkodean
buku yang tidak umum. Pengkodean tersebut
seperti barcode, ISSN(International Standard
Serial Number), dan sebagainya. Namun
semuanya tentu memakai format dan cara yang
sama seperti ISBN.cara mem-validasikannya
masih tetap menggunakan operasi modulus
penggunaan check digit dan pengkodean
berdasarkan wilayah.

Metode dan Pemberian angka ISBN
Bagian angka pertama dalam deretan
ISBN merupakan prefix tiga angka kode negara
yang telah ditentukan (khusus ISBN 13 digit).
Gambar 1: contoh
ISBN 10 angka dan 13 angka
Bagian angka kedua merupakan group
identifier code (GIC). Adalah angka yang
menandakan isi buku berdasarkan bahasa
pembaca. Contohnya angka 0 atau 1 merupakan
buku yang diperuntukkan negara berbahasa
inggris, 04 untuk pembaca berbahasa jepang,
dsb. Jadi ada kemungkina buku yang sama
memiliki kode GIC berbeda dikarenakan
memiliki pembaca multi language.
Bagian angka ketiga merupakan kode
penerbit buku. Kode penerbit ini diberikan dan
diatur oleh negara tempat penerbit. Dengan
adanya perbedaan digit pada tiap ISBN, maka
memungkinkan penerbit memberikan berbagai
variasi angka untuk kode bukunya.
Beberapa angka terakhir ini merupakan
kode buku dari penerbit dan diikuti satu angka
validasi dari ISBN tersebut.

Validasi ISBN

Validasi ISBN 10 Angka
Peraturan dari international ISBN
Agency mengatakan bahwa ISBN sepuluh angka
memiliki check digit pada angka terakhir. Angka
dari ISBN memiliki rentang 0 sampai 10 yang
berarti penggunaan huruf diluar angka harus
dipakai untuk menyatakan angka 10. Aritmetika
modular digunakan untuk menghitung check
digit dengan modulo 11. Setiap 9 angka pertama
diaklikan berturut-turut dengan angka 10 hingga
2, lalu dihitung jumlahnya. Setelah itu,
dioperasikan dengan modulo 11.Hasilnya harus
sama dengan 11 dikurang check digit. Atau dapat
juga dikatakan hasil penjumlahan tadi jika
dijumlahkan dengan check digit menghasilkan
angka 11.
Sebagai contoh, perhatikan operasi
dibawah ini.
s = 0×10 + 3×9 + 0×8 + 6×7 + 4×6 + 0×5 + 6×4
+ 1×3 + 5×2
= 0 + 27 + 0 + 42 + 24 + 0 + 24 + 3 +
10
= 130
130 / 11 = 11 remainder 9
11 - 9 = 2
Jadi check digit harus 2, sehingga kode ISBN =
0-306-40615-2.
Formally, the check digit calculation is:
X 10 = 11 - (10X1 +9 X2 +8X3 +7X4 +6X5 +5X6 +4X7 +3X8
+2X9 ) (mod 11)
Kesalahan umum yang sering terjadi
pada ISBN yaitu penulisan atau pengetikan
kode,hal ini karena kedekatan angka pada
penulisannya. Namun karena sebelas merupakan
angka primer, metode ISBN check digit hampir
memastikan kalau kesalahan tadi dapat dideteksi.
Namun jika ada kesalahan yang tidak terdeteksi,
amak buku akan dipersoalkan memiliki ISBN
yang tidak valid.

Validasi ISBN 13 Angka
Sejak januari 2007, peraturan
ISBNdiubah besar-besaran. ISBN kini memiliki
tiga belasangka dan menggunakan perhitungan
yang berbeda. Namun format perhitungannya
tidak jauh beda dari peraturan sebelumnya.
Dua belas angka pertama masingmasing
dikalikan dengan angka 1 dan 3 secara
bergantian. Lalu jumlah dari hasil perkalian
dioperasikan dengan modulo 10. Setelah itu,
angka 10 dikurangkan dengan hasil operasi
modulo tadi, dan didapatkan check digit dari
ISBN.
Sebagai contoh, ISBN-13 check digit dari 978-0-
306-40615-? dioperasikan seperti yang dibawah
ini:
s = 9×1 + 7×3 + 8×1 + 0×3 + 3×1 + 0×3 + 6×1 +
4×3 + 0×1 + 6×3 + 1×1 + 5×3
= 9 + 21 + 8 + 0 + 3 + 0 + 6 + 12 + 0
+ 18 + 1 + 15
= 93 (correct!)
93 / 10 = 9 remainder 3
10 – 3
= 7 (correct!)
Didapatkan check digit 7,dan ISBN lengkapnya
978-0-306-40615-7.
Umumnya, ISBN-13 check digit dioperasikan
dengan cara:
X 13 = {10 - { (X1 +3 X2 +X3 +3X4 +...+X11 +3X12
)(mod 10) }} (mod 10)


DAFTAR PUSTAKA

[1] ISBN Agencies,Guidelines for the Implementation of 13-Digit ISBNs.pdf ,2004,
Staatsbibliothek zu Berlin, Berlin.
[2] Universal Product Code wikipedia,
http://en.wikipedia.org/wiki/Universal_Product_Code, 1 januari 2008.
[3] ISBN Agencies, http://www.isbn-international.org/en/agencies/indonesia.html,
1 januari 2008.
[4] International Standard Book Number,
http://en.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Book_Number, 1 januari
2008.
[5] international Standard Serial Number,
http://en.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Serial_Number, 1 januari
2008.

Read More......

Apa sih ISBN tu...???



International Standard Book Number, atau ISBN (arti harfiah Bahasa Indonesia: Angka Buku Standar Internasional), adalah pengindentikasi unik untuk buku-buku yang digunakan secara komersial. Sistem ISBN diciptakan di Britania Raya pada tahun 1966 oleh seorang pedagang buku dan alat-alat tulis W H Smith dan mulanya disebut Standard Book Numbering atau SBN (digunakan hingga tahun 1974). Sistem ini diadopsi sebagai standar internasional ISO 2108 tahun 1970. Pengidentikasi serupa, International Standard Serial Number (ISSN), digunakan untuk publikasi periodik seperti majalah.

ISBN diperuntukkan bagi penerbitan buku. Nomor ISBN tidak bisa dipergunakan secara sembarangan, diatur oleh sebuah lembaga internasional yang berkedudukan di Berlin, Jerman. Untuk memperolehnya bisa menghubungi perwakilan lembaga ISBN di tiap negara yang telah ditunjuk oleh lembaga internasional ISBN. Perwakilan lembaga internasional ISBN di Indonesia adalah Perpustakaan Nasional yang beralamat di Jalan Salemba, Jakarta. Nomor ISBN dapat diperoleh dengan menghubungi Perpustakaan Nasional dengan cara datang langsung atau melalui Faksimil dengan ketentuan:

  1. Mengirimkan atau membawa surat permohonan yang berisi judul buku beserta sinopsis buku yang akan diterbitkan.
  2. Membayar biaya administrasi Rp 25.000/judul buku (di Malaysia tidak dikenai biaya apa pun)

Proses untuk memperoleh nomor ISBN tidaklah rumit, terlebih bila datang sendiri ke Perpustakaan Nasional hanya memerlukan waktu beberapa jam.

ISBN terdiri dari 10 digit nomor dengan urutan penulisan adalah kode negara-kode penerbit-kode buku-no identifikasi. Namun, mulai Januari 2007 penulisan ISBN mengalami perubahan mengikuti pola EAN, yaitu 13 digit nomor. Perbedaannya hanya terletak pada tiga digit nomor pertama ditambah 978. Jadi, penulisan ISBN 13 digit adalah 978-kode negara-kode penerbit-kode buku-no identifikasi.

Prefiks ISBN untuk negara Indonesia adalah 979 dan 602. Contoh pola ISBN untuk buku-buku di Indonesia:

978-979-penerbit-kode buku-no identifikasi

978-602-penerbit-kode buku-no identifikasi

979-979-penerbit-kode buku-no identifikasi

979-602-penerbit-kode buku-no identifikasi

Catatan: 2 pola akhir belum digunakan dan akan digunakan apabila prefiks 978 sudah penuh. Hal ini berlaku untuk semua negara dimana prefiks awal 979 menggantikan penempatan prefiks 978.

Read More......